Review Journal (tugas 4)

https://drive.google.com/file/d/16JJ3bKtg0mF3_eHmGO7AnaJXucIhDoz1/view?usp=drivesdk (ini jurnal yang saya cari dan akan saya review)

Identitas Jurnal

Judul: Bahasa dan Gender

Penulis: Umi Hijriyah, M.Pd.

Institusi: IAIN Raden Intan Lampung

Topik Utama: Relasi antara bahasa dan ketimpangan gender dalam masyarakat patriarkal

• Tujuan Penelitian

Jurnal ini ngebahas soal gimana bahasa bisa bikin perempuan jadi terpinggirkan dalam masyarakat, terutama di masyarakat yang patriakal (yang laki-lakinya lebih dominan). Bahasa ternyata nggak netral, dan sering dipakai untuk membedakan bahkan merendahkan perempuan.

Isi pentingnya apa aja sihh🤔?

1. Bahasa itu punya "kuasa"

Bahasa dibentuk oleh orang-orang yang punya kuasa (biasanya laki-laki), jadi cara perempuan dan laki-laki ngomong itu beda — dan perbedaan itu sering nggak adil buat perempuan.

2. Seks dan gender itu beda

  1. Seks = laki-laki atau perempuan secara biologis.
  2. Gender = sifat atau peran yang ditetapkan masyarakat.
  3. Contoh: Cewek disuruh sopan, kalem. Cowok disuruh tegas, kuat. Padahal itu hasil budaya, bukan bawaan lahir.

3. Bahasa bisa mendiskriminasi

Perempuan dirugikan dalam dua cara:

  1. Diajarin untuk ngomong dengan cara tertentu (lembut, ragu-ragu).
  2. Bahasa itu sendiri udah mengandung aturan atau istilah yang seakan merendahkan perempuan.

Contohnya:

  1. Di baha Inggris, kata “mistress” (perempuan) artinya bisa jadi selingkuhan. Tapi “master” (laki-laki) artinya bos atau ahli.
  2. Di bahasa Arab , walaupun banyak perempuan dalam satu kalimat, kalau ada 1 laki-laki aja, kata ganti yang dipakai tetap bentuk laki-laki. Seolah-olah 1 cowok lebih "kuat" dari banyak cewek.

4. Cewek sering dicap cerewet, tapi faktanya?

Stereotipe bilang cewek banyak ngomong. Tapi hasil penelitian justru cowok yang lebih sering ngomong dan motong pembicaraan cewek. Jadi, itu cuma label dari budaya patriarkal aja.

5. Kenapa bisa muncul bahasa yang kayak gini?

Karena:

  1. Laki-laki udah lama lebih dominan dalam masyarakat.
  2. Dari kecil anak cewek diajarin jadi kalem, anak cowok boleh agresif.
  3. Mainan, baju, dan aturan sejak kecil udah dibedain.

6. Penelitian-penelitian yang dibahas

Jurnal ini juga nyebutin banyak contoh penelitian, misalnya:

  1. Analisis buku pelajaran Bahasa Inggris yang ternyata masih bias gender.
  2. Cewek lebih sopan dalam ngomong, karena “posisi sosialnya” lebih rendah secara budaya.
  3. Cara cewek dan cowok menanggapi pujian atau minta maaf juga beda.

🎯 Kesimpulan Review

Bahasa bisa bikin perempuan dianggap rendah — bukan karena cewek memang lemah, tapi karena budaya dan aturan bahasa dibentuk oleh laki-laki.

Makanya penting banget kita sadar soal ini dan belajar untuk lebih adil lagi dalam berbahasa dan bersikap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Young Theory

Pamali teori language and gender oleh Robin lakoff

Teori Komunikasi : Praduga (Tugas 2)